Bagian 2 : Tentang Mimpi, Bagaimana Jika Tidak?.

Perjalanan kita ternyata masih panjang, bahkan lebih panjang dari waktu yang kita habiskan sampai kita bertahan sampai sejauh ini.

Kukatakan sekali lagi, bahwa bertemu denganmu aku bersyukur.
Kamu yang bisa mengerti aku dengan utuh.
Melakukan hal-hal yang membuat ku tak pernah merasa jenuh.
Juga segala pemberian yang selalu saja membuatku luluh.
Dasar.

Perjalanan kita ternyata memang masih panjang ya..
Itulah yang membuatku berpikir lebih beberapa hari terakhir.

Tentang mimpi, bagaimana jika tidak?.

Aku, kamu, dan hati.
Sebenarnya tidak ada yang perlu dijelaskan lagi.
Kamu memahamiku dengan tangguh.
Dan aku masih mencoba memahamimu dengan sungguh.

Tentang mimpi, bagaimana jika tidak?.
Hal yang membuatku berpikir dan berdo'a dengan sungguh-sungguh.
Karena perjalanan kita ternyata masih sangat jauh.

Jika tidak itu menjadi nyata.
Maka hal yang perlu kamu tahu bahwa aku pernah mengharapkanmu menjadi semestaku.
Tapi, takdir Sang Kuasa siapa yang tau kan?.
Manusia berdo'a dan berusaha, sedangkan Sang Kuasa punya kehendak-Nya.

Ketika awal pilihan kakiku melangkah bersamamu.
Hingga mimpi menjadi sebuah rumah untuk kembali.

Karena nyatanya, kamu tentu harus menuju tempat-tempat yang ingin kamu tuju.
Begitupun aku.
Lalu kita akan kembali lagi bertemu di kata pulang. Beristirahat melepas lelah.
Juga kemudian merencanakan untuk sama dalam langkah.
Menuju tempat-tempat yang indah.
Ditemani langit yang cerah.
Menghilangkan segala resah.

Lalu masih terus merajut kisah yang tidak akan pernah berhenti pada titik sudah.

Tentang mimpi, bagaimana jika tidak?.
Semogaku masih iya.
Kutahu kamu juga.

Komentar

Postingan Populer