Bagian 4: Jatuh dan Cinta.

Hari berganti.

Pergantian disambut oleh hangatnya mentari memberi isyarat semangat tersendiri. 

Juga senyum yang kita cipta paksa menyiapkan hari dimulai dengan semangat baru lagi. 

Karena nyatanya sisa-sisa beban hidup kemarin masih menyisakan tanggung jawab untuk kita selesaikan. Tugas kuliah yang tak berkesudahan.

Atau bahkan kisah cinta yang sedang kita perjuangkan.


Hidup adil ya. 

Tak pernah berhenti memberi semangat agar kita tetap kuat.

Beberapa kali merasakan rapuh, hingga ternyata kita tumbuh menjadi lebih tangguh.

Beberapa kali merasakan sakit, hingga ternyata kita diminta untuk tetap bangkit.

Beberapa kali merasakan jatuh, hingga cinta ternyata cinta hadir sebagai sembuh.


Hebat ya kita.

Bisa berjalan sampai sejauh ini.

Ketika beberapa kisah bercerita tentang luka dan rela.

Ketika beberapa kisah bercerita tentang datang dan pergi.

Ketika beberapa kisah bercerita tentang hadir dan membuka hati lagi.

Maka kamu, membuat kisah kita berisi tentang sudah dan tetap.

Tentang doa dan usaha.


Dan dari sanalah, dari tetaplah, kepastianmu yang membuatku terus memperbaiki diri untuk kita bisa saling pantas menjalani kehidupan-kehidupan di kemudian hari.


Jatuh dan cinta.

Saat di antara berbagai macam bagian hidup, Sang Pencipta menghadirkan kamu sebagai penyempurna.


Selamat pagi, Kamu. 

Iya, Kamu. 

Kamuku.

Kamu dengan segalamu.


Ini hari kesekian kamu masih saja tetap menjadi bagian dari kehidupanku.

Sudah kuputuskan untuk menetap. 

Semoga Sang Pencipta juga memberikan tetap.


Aku, kamu, dan kisah. 

Hingga dari awal kisah kita bermula.

Sampai kita benar-benar memperjuangkan hal yang sama. 

Tidak ada kata yang benar-benar bisa mengungkapkan segala rasa. 

Juga tidak habis cerita untuk mengisahkan tentang kita.


Nostalgia?.

Sepertinya akan menyenangkan untuk kita lakukan saat kita duduk berdampingan. 

Ditemani dua cangkir kopi.

Mengenang setiap memori.


Aku mencintaimu. 

Itu saja. 


Kisah kita dimulai saat kamu dan aku bertemu, tidak ada hal yang terjadi sebelum itu. 


-Idrishann

Komentar

Postingan Populer