Bagian 5: Sandar Ternyaman.

Entah. Saya tidak tahu harus memulai dari mana? Semuanya telah berjalan sangat jauh sampai saat ini. Menceritakan kembali kali pertama hingga saya dan kamu bisa menjadi sampai seperti ini pun rasanya terlalu bertele-tele. Terlalu banyak yang sudah kita lewati. Terlalu banyak cerita tentang kita. Tentang aku, kamu, dan cerita yang tak akan usai.

Memang, saya memang tidak bisa menceritakan secara runtut semuanya dari awal. Tentang saya, tentang kamu, tentang kita, tentang segala hal yang telah kita lewati sampai saat ini.

Tapi saya akan selalu mengingat, pada setiap moment-moment bagaimana kamu bisa menjadikan saya bisa melalui semuanya dengan kuat. Meyakinkan saya bahwa saya adalah saya. Saya dengan segala yang ada pada saya, saya yang selalu menjadi berharga di mata kamu. Saya yang selalu kamu ajari untuk menjadi diri saya sendiri.

Hari ini, kali kesekian kamu masih selalu dan selalu masih menjadi orang yang selalu ada.

Terima kasih banyak, saya memang hanya bisa berterima kasih atas segalamu. Di setiap tekanan yang ada dalam hidup, kamu selalu menjadi sandar ternyaman untuk menumpahkan segala resah, menumpahkan segala beban di kepala saya.

Segala tekanan yang entah datangnya dari mana, pada sandar yang kamu berikan, saya merasa nyaman. Sebuah kekuatan kembali mengalir dalam diri saya setiap kali saya menemukan kamu dalam kehidupan saya.

Bagi beberapa manusia, kadang memang tak mudah melalui semuanya sendirian. Juga saya, meski pada nyatanya kekuatan hidup ada pada pribadi masing-masing. Namun saya juga menyadari, dukungan orang-orang terkasih di sekitar kehidupan saya juga memberikan energi yang baik untuk menjaga kesemangatan diri saya.

Selain pada orang tua, saya sangat berterima kasih atas adanya kamu juga segalamu. Terima kasih, telah membantu saya sangat banyak dalam memberikan prinsip terkokoh dalam hidup saya.

Meski kadang oleng, tapi saya menyadari saya memang harus tumbuh dengan mandiri. Tetap baik-baik saja, tumbuh tanpa beban yang harus dilebih-lebihkan.

Karena setiap manusia memiliki standar kekuatan masing-masing.

Dan dari sana saya menyadari, hal yang membuat manusia lemah adalah keluhannya.

Jadi, terima kasih untuk diri saya sendiri. Jangan tumbang.

Juga terima kasih kepada kamu, juga segalamu.
Terima kasih banyak.

Komentar

Postingan Populer